Sabtu, 11 Januari 2014

cocomes

APA ITU COCOMES ?

A.           Latar Belakang
Meskipun Indonesia saat inicmenjadi lahanckelapa terbesar di dunia dengan 3.7 juta hektar lahan kelapa, produksi tahunannya masih di bawah negara-negara seperti India, Sri Langka dan Filipina. Dalam perjalanan ke berbagai tempat, ia melihat bagaimana para petani memperlakukan batok kelapa sebagai limbah. Kenyataan menunjukkan bahwa batok kelapa sulit untuk dibuang. Sementara itu negara-negara lain menggunakan sabut kelapa – serat alamiah yang diambil dari kelapa – untuk membuat produk-produk turunan seperti keset, sapu, matras, kantong, dan bahkan jaring sabut kelapa yang bisa digunakan sebagai media untuk rumput dan pohon agar bisa tumbuh di wilayah reklamasi tambang. Sabut kelapa 100% dapat diurai secara biologis sehingga bisa menghambat erosi, banjir dan degradasi lahan lainnya – hal yang sangat berguna mengingat Indonesia memiliki sederetan masalah dengan lahan pertambangan seperti tambang Grasberg di Papua dan Batu Hijau di Pulau Sumbawa. Baru-baru ini, Mining Advocacy Network telah mengeluarkan peringatan bahwa 80 juta hektar lahan yang dialokasikan untuk pertambangan di Indonesia – juga 54 juta hektar lainnya untuk konsensi hutan – telah melewati luas daratan Indonesia sendiri. Karena alasan itulah, Arief yakin akan keberhasilan proyeknya terhadap pengolahan sabut kelapa menjadi cocomes guna memperbaiki tanah pertambangan dan diolah menjadi barang berekonomis lainnya.
B.            Mengenal Coir Geotextile atau Cocomes
Coir Geotextile atau Coir Net atau Cocomesh atau Jaring Sabut kelapa merupakan solusi alami untuk mencegah erosi / penuruanan kualitas tanah dalam skala besar. Penerimaannya telah diakui oleh seluruh dunia.  Sebagai produk yang alami, Coir geotextile adalah produk yang dapat terurai dan ramah lingkungan. Penelitian yang dilakukan terhadap coir geotextile telah memperlihatkan bahwa pemakaiannya lebih baik dan banyak disukai dibanding dari bahan goni atau bahan alam lainnya. Hal ini mengacu pada faktor daya tahan, kekukatan wat, yang lebih bagus serta permukaan bulu kasarnya yang sangat memungkinkan vegetasi mudah tumbuh sehingga ikatan dari tanah menjadi sangat kuat. Coir Geotextile sangat ideal untuk aplikasi di lereng bukit, jalan dan tanggul rel. Disini akan dibahas beberapa alternatif yang saya kira bisa menjadi solusinya.Kita dituntut untuk mengolah bahan baku yang melimpah agar bisa digunakan untuk menambah pendapatan bagi pembuatnya dan bisa menyelamatkan tanah-tanah dengan peremajaan menggunakan cocomes yang sudah digunakan untuk pertambangan, berikut sekilas tentang pengolahan dan penggunaan:
  1. Seluruh bagian sabut kelapa dihancurkan untuk media tanam atau pupuk. Karakter produk ini, mampu menyerap air dan pupuk sehingga dapat menambah kesuburan tanah. Cara ini adalah langkah mudah, karena tidak perlu keahlian khusus dan pemikiran panjang untuk pemanfaatannya.
  2. Sabut kelapa dipisahkan antara serat dan serbuknya. Produk ini adalah cocofiber dan cocopeat. Cocofiber adalah bahan dasar untuk kerajinan sabut kelapa, sedangkan cocopeat untuk media tanam dan pupuk. Langkah mudah pemanfaatan produk adalah dengan menjual cocofiber, khusus luar jawa sangat berpotensi besar untuk ekspor sabut kelapa/cocofiber. Hanya perlu dipertimbangkan tentang transportasi, agar harga bisa kompetitif. Khusus yang dekat dengan pelabuhan besar, adalah peluang untk ekspor produk tersebut.
  3. Membuat cocopeat blok untuk keperluan ekspor. Pasar Korea sangat besar untuk produk ini. Namun untk usaha ini, perlu tambahan dana untuk alat press cocopeat.
  4. Cocofiber digunakan sebagai bahan dasar industri tali untuk kerajinan, atau tali kapal dll.
  5. Cocofiber sebagai bahan dasar industri kerajinan rumah tangga. Kesed, matras olahraga, sapu rumah, sikat adalah contoh kecil untuk industri ini.
  6. Cocofiber untuk industri mebelair. Produk turunan ini sangat banyak aplikasi, seperti untuk kasur spring bed, jok mobil, jok pesawat,  untuk matras olahraga, untuk cocopot/pot sabut, untuk bahan dasar pengganti fiber glass, peredam suara dll, aplikasi produk mebelair biasa disebut dengan rubberrized coir/ industri sabut berkaret.
  7. Cocofiber dan cocopeat dapat digunakan untuk aplikasi penghijauan. Produk cocomesh dan cocofiber dapat menghijaukan lahan-lahan kritis, reklamasi pantai dengan mencegah erosi dan abrasi.
  8. Cocofiber juga dapat diaplikasikan untuk sarana penghijauan taman. Unsur serap air pada cocofiber dapat dimanfaatkan untuk membuat garden roof (taman atap bangunan) juga dapat dibuat taman buah-buahan di lahan terbatas.

Eco Friendly/ Ramah Lingkungan dan Solusi Ekonomis untuk Pencegahan Erosi
Berdasarkan metode pembuatan coir geotextile dapat digolongkan menjadi 2, yaitu tenun dan non tenun dan klasifikasi lanjutny sebagai berikut :
a. Geotekstiles Tenun
  1. Anyaman lubang Sabut dalam dua poros gelombang
  2. Kain tenunan sabut dengan kontruksi loop/simpul
  3. Tas sabut yang dibuat dengan anyaman lateks
b. Geotekstile non tenun
  1. Coco log, coir log, gulungan sabut
  2. Kasur Sabut / Coir Blanket
  3. Jarum sabut kasar

Geotekstile tenun
a. Anyaman lubang Sabut dalam dua poros gelombang dengan berbagai kerapatan
Bentuk ini adalah yang paling sederhana, sabut geotekstile dibuat secara manual tradisional menggunakan teknik menenun 2 poros. Bentuk ini digunakan terutama untuk aplikasi pengendalian erosi. Berbagai variasi dibuat disesuaikan dengan dengan intensitas curah hujan, jenis tanah, dan lereng permukaan. Tiap varietas dapat diidentifikasi berdasarkan berat per m2, dan jenis benang.

b. Kain tenunan sabut dengan kontruksi loop/simpul
Bentuk ini digunakan untuk aplikasi stabilisasi tanah, jenis ini dijalin dalam gulungan menggunakan teknik tenun loop/simpul








c. Tas sabut yang dibuat dengan anyaman lateks
Jenis ini digunakan terutama untuk mengendalikan erosi dan laut sebagai pengganti batu-batu granit. Dirancang untuk menahan gelombang yang kuat. terbuat dari anyaman tebal dengan bantuan lateks. Kantong-kanting yang dijahit dengan lateks menghadap ke dalam. biasanya berukuran 6 ft x 4 ft
Geotekstil non Tenun
a. Coco log
Berbentuk seperti kayu gelondongan. Coco log / coir roll adalah serat sabut tebal yang diisi dengan sabut berbentuk tabung di dalam kelambu. Diameter Coco log bervariasi dari 15 – 50 cm dengan panjang 2-6 meter. Bentuk ini digunakan untuk perlindungan terhadap percikan gelombang dan pengendalian erosi. Keuntungan : Kombinasi produk alami ini akan mendukung pertumbuhan tanaman di daerah-daerah lahan basah. Oleh karena aplikasinya yang ramah lingkingan dan dari bahan-bahan alami, langkah ini akan mengembalikan alam yang ke semula. Coir log / Coir Roll dapat digolongkan berdasarkan kepadatan rendah, sedang dan tinggi.
b. Kasur Sabut / Coir Blanket
Berikut adalah anyaman yang dijahit bersama membentuk sebuah kanting dan kemudian diisi dengan serat sabut.  Ujung-ujingnya dijahit membentuk serat seperti kasur tempat tidur. Ketebalannya bervariasi dari 10 – 25 cm. Bentuk ini digunakan untuk menahan kekuatan gelombang.
c. Jarum sabut kasar
Bentuk ini seperti kesed, digunakan untuk kontrol suara, udara dan air, penyaringan, dan isolasi panas, selain itu juga dapat digunakan untuk pengendalian erosi tanah.

d. COCOPOT (POT SABUT KELAPA)
sabut kelapa dapat diolah menjadi media tumbuh untuk berbagai tanaman hias. Sabut kelapa yang dibentuk pot mempunyai nilai artistik tersendiri serta ramah lingkungan karena berfungsi sebagai hara ketika habis masa pakainya. Pot yang dibuat dari sabut kelapa menyerap air sehingga air lebih merata disekeliling tanaman dan memberikan keleluasaan akar tumbuh kesegala arah oleh sebab itu tanaman dapat menjadi lebih sehat
C.           Aplikasi dan Fungsi
Coir Geotekstil memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi, mampu menyerap air, dan memecah permukaan tanah menjadi gembur. Selain itu juga mempromosikan vegetasi baru dengan menyerap air dan mencegah humus menjadi kering. Coir Geotekstil menyerap radiasi matahari seperti tanah alam sebagai bahan geosintetis. Juga memberikan dukungan kepada tanah yang baik sampai 5 tahun sehingga cukup untuk vegetasi alam dapat tumbuh dan mengambil alihnya. Bahkan sabut geotekstil ini dapat diandalkan untuk sebagai tanggul di lereng dengan sedikit atau tanpa vegetasi. Aplikasi lain adalah untuk pelapis lereng ski yang digunakan untuk memperkuat dasar course water/kursus air. Penurunan/degradasi nilai dari sabut sangat lambat dibawah air, dan biasanya mikroorganisme perusak berjalan dengan lambat. Sabut Geotekstil sangat rendah biaya, setelah tujuan pemasangan tercapai, sabut ini tidak perlu dilepas/dihilangkan layaknya geotekstil sintetis, karena sifatnya yang ramah lingkungan dan bio-degradable. Sabut hancur hanya meninggalkan humus. Saat ini sabut geotekstil memiliki permintaan dunia yang sangat tinggi, dari negara yang sadar akan ekologi alam.
Beberapa aplikasi dan fungsi Coir Geotekstil
  1. Stabilisasi tanah lereng berfungsi untuk penguatan dan pengendalian erosi
  2. Penguatan dinding tanah berfungsi untuk penguatan dan drainase
  3. Stabilisasi jalan berfungsi untuk filtrasi, drainase, pemisahan, penguatan dan penyekapan
  4. Jalan rel, alur stabilisasi berfungsi untuk filtrasi, pemisahan, penguatan kurungan
  5. Tanggul pada tanah lunak, berfungsi untuk filtrasi, pemisahan, penguatan dan pengendalian erosi
  6. Land fill berfungsi untuk filtrasi, drainase, pemisahan, perlindungan,  dan pengkapsulan
  7. Kontrol erosi lereng berfungsi untuk pengendalian erosi dan penyekapan
  8. Lahan reklamasi berfungsi untuk filtrasi, pemisahan dan penguatan
  9. Penguatan tanggul sungai berfungsi untuk iltrasi, pemisahan dan pengendalian erosi
Dari aplikasi dan fungsi diatas, terlihat bahwa ada perbedaan yang besar antara fungsi dan aplikasi. Hal ini berbagai fungsinya dapat dipenuhi sebagian besar oleh sabut geotekstil/coir geotextiles.
Beberapa fungsi lain dari penggunaan sabut geotekstile yang terbukti efektif dan efisien biaya, antara lain:
  1. Penyembuhan erosi
  2. sub-base layer di trotoar jalan
  3. drainase
  4. masalah kestabilan lereng
  5. stabilisasi rel kereta api


Tidak ada komentar:

Posting Komentar