Sabtu, 11 Januari 2014

PERSEMAIAN PADA TANAMAN SEMANGKA NON – BIJI DENGAN MENGGUNAKAN POT – TRAY




PERSEMAIAN PADA TANAMAN SEMANGKA NON – BIJI DENGAN MENGGUNAKAN POT – TRAY 


A.           Latar Belakang
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari masyarakat. Tanaman semangka memerlukan curah hujan antara 40-50 mm/bulan dengan ketinggian tempat optimal 300 mdpl. Selain itu, tanaman semangka membutuhkan intensitas sinar matahari penuh sepanjang hari tanpa naungan untuk membantu proses fotosintesis. Agar memperoleh kualitas buah yang tinggi, budidaya semangka membutuhkan suhu optimal berkisar 25-30 derajat C. Kelembaban udara yang terlalu tinggi akan mendorong perkembangan penyakit, terutama cendawan patogen.
Budidaya semangka membutuhkan tanah gembur dan subur untuk menopang pertumbuhan dan produksi optimum, seperti tanah dengan tekstur lempung berpasir serta kaya akan bahan organik. Oleh karena itu, pengolahan tanah secara intensif disertai penambahan pupuk organik dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting yang akan menentukan keberhasilan budidaya semangka. Jika penanaman semangka dilakukan di tanah berat, maka akan menekan laju pertumbuhan dan menyebabkan pecah buah. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90% kandungan semangka terdiri dari air. Lokasi pertanaman semangka sebaiknya bukan bekas lahan tanaman semangka atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil optimal.

B.            Jenis –jenis persemaian.
Pada umumnya persemaian digolongkan menjadi 2 jenis/tipe yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap. Persemaian sementara (Flyng nursery). Jenis persemaian ini biasanya berukuran kecil dan terletak di dekat daerah yang akan ditanami. Persemaian sementara ini biasanya berlangsung hanya untuk beberapa periode panenan (bibit/semai) yaitu paling lambat hanya untuk waktu 5 tahun. Keuntungan dan keberatan persemaian sementara adalah :

Ø  Keuntungan :
1. Keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan bibit murah.
3. Kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah tempat setelah tanah menjadi miskin.
4. Tenaga kerja sedikit sehingga mudah pengurusannya.
Ø  Keberatannya.
1. Ongkos persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang sedikit.
2. Ketrampilan petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas.
3. Seringkali gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
4. Lokasi persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan.

Persemaian Tetap.
Jenis persemaian ini biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk melayani areal penanaman yang luas
Ø  Keuntungan :
1. Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
2. Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki
3. Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, dengan staf yang tetap dan terpilih
4. Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
5. Produktivitas semai/bibit tinggi, kualitas bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih seragam
Ø  Kerugiannya :
1. Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara.
3. Membutuhkan biaya untuk investasi lebih tinggi dibanding persemaian sementara.

Hal ini karena untuk persemaian tetap biasanya keadaan sarana (misal jalan angkutan, bangunan-bangunan di persemaian) dan prasarana (misal: peralatan kerja/angkutan ) lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya dibanding yang diperlukan persemaian sementara.

C.           Tray Semai
Tray bibit/semai (seedling tray)adalah tatakan berbahan dasar plastik yang biasa digunakan sebagai wadah penanaman bibit sebelum ditanam dilokasi akhir. Tray semai dikembangkan oleh negara-negara di Amerika dan Eropa yang sekarang populer di seluruh dunia, dan secara luas diterima sebagai teknik baru dalam proses penyemaian tanaman. Penggunaan tray semai ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode penyemaian tradisional/konvensional.
Beberapa keuntungan penggunaan tray semai ini adalah:
  • Menghemat tenaga kerja karena waktu untuk menyemai dan memindahkan tanaman menjadi lebih sedikit
  • Akar bibit tanaman tumbuh secara rapi dan teratur mengarah kebawah
  • Benih mudah dilepaskan dari tray semai tanpa merusak bibit
  • Memaksimalkan pemakaian lahan dan mudah dipindahkan tanpa resiko merusak tanaman
  • Meminimalkan resiko dan mencegah tanaman terinjak atau terjatuh
  • Dapat digunakan berulang kali sehingga mengurangi biaya produksi
  • Mudah dalam menghitung bibit yang akan ditanam
  • Memudahkan pengangkutan.
D.           Membuat Persemaian Benih
Dalam melakukan budidaya pertanian bibit memegang peranan yang penting, dengan benih yang sehat dan bagus dimungkinkan akan mempermudah kita dalam perawatan dan sekaligus merupakan modal untuk mendapatkan tanaman yang sehat dab berproduksi optimal, bibit yang jelek tidak akan menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi bagus di lapangan dan kalau pun bisa akan memerlukan perawatan yang lebih (dan itu juga terserah Allah SWT). Oleh karena itu pembibitan merupakan kunci awal keberhasilan dalam budidaya pertanian. Dan ciri-ciri bibit yang bagus adalah sehat, kokoh, kuat dan proporsional.
Berikut cara melakukan pembibitan.
·         Siapkan media pembenihan dari tanah yang gembur dan porus dan diayak, tidak usah ditambahkan pupuk kandang atau pupuk organik karena akan beresiko terkena penyakit rebah semai, kecuali pupuk kandang yang benar-benar telah matang/jadi.
·         Masukan media tanam ke dalam polybag semai ataupun menggunakan tray-seed (gambar 1)
·         Lakukan penyiraman terhadap media yang telah di masukkan dalam poli-bag atau tray-seed, penyiraman hendaknya dilakukan sampai benar-benar basah dan rata
·         Buat lubang untuk memasukkan benih jangan terlalu dalam untuk tomat lubang sedalam +- 2-3 mm dengan menggunakan lidi, untuk melon/semangka lubang lebih dalam disesuaikan dengan panjang akarbisa menggunakan pensil. (gambar 2)
·         Masukkan benih dalam lubang, usahakan sisi atas benih sejajar dengan permukaan (benih tidak tenggelam jauh  dalam lubang). Untuk benih cabai/tomat/terung tidak usah dilakukan perendaman atau pemeraman jadi dari kemasan langsung dimasukkan ke dalam lubang (kecuali untuk tujuan seedtreatment mengatasi jamur). Untuk melon dan semangka lakukan perendaman sekitar 1 jam dan setelah itu ditiriskan dan lakukan pemeraman, untuk pemeraman akan dijelaskan lebih lanjut.
·         Setelah semua benih dimasukkan segera di tutup dengan tanah atau media yang lebih ringan missal campuran tanah dan abu jerami atau abu sekam, taburi tipis saja asal tertutup. 
·         Lakukan penyiraman sekedarnya saja jangan terlalu banyak kalau perlu penyiraman dilakukan dengan pengabutan menggunakan knapsack/tangki semprot. (penyiraman bisa dilakukan dengan menambahkan fungisida Fipronil 1 gr/l untuk mencegah rebah semai atau damping off), setelah itu jangan dilakukan penyiraman lagi sampai benih berkecamabah
·         Lakukan penutupan dengan mulsa hitam perak tepat diatasnya (menutup rata pada permukaan) dengan bagian warna perak di atas. Penutupan ini di fungsikan untuk memberi suasana hangat sekaligus agar tidak terjadi penguapan air berlebihan, sehingga air yang kita siramkan bisa bertahan sampai benih tumbuh.(Gambar 3)
Gambar 3. Seed tray yang telah diisi benih di tutup rapat agar hangat
·         Beri sungkup lengkung diatasnya (seperti keranda)dengan tetap menggunakan mulsa hitam perak, dengan warna perak di atas, tujuan penyungkupan ini agar panas matahari tidak mengenai langsung mulsa penutup media semai, tapi tetap masih terasa hangat. (Gambar 4)
Gambar 4. Penyungkupan agar panas matahari tidak mengenai benih langsung
·         Biasanya setelah 5 hari untuk untuk cabai dan tomat  dan 2-3 hari untuk melon/semangka sudah berkecambah. Buka sungkup dan mulsa penutup permukaan media semai agar bisa mendapat sentuhan sinar matahari dan sirami dengan air (jangan terlalu banyak)  agar lubang semai bisa tertutup dengan tanah. Untuk hari pertama-ketiga benih dibuka pagi hari jam 11:00-13:00 sungkup ditutup dan di buka lagi sampai sore. Dan seiring bertambahnya umur bibit, pembukaan sunkup dilakukan bertambah lama hingga full day (kaya sekolah aja hahahha) 
·         Jangan lakukan penyiraman saat terik mata hari, dan usahakan jangan kehujanan.

·           Pindah tanam dilakukan setelah umur 18-25 hari (untuk cabai) atau setelah daun sejati mekar sempurna 3-4 helai dan untuk melon/ semangka pindah tanam setelah umur 7-12 hari.
E.       Anggaran Dana
A.       Peralatan :         a. Cangkul   :                                   Rp 95.000
b. Parang     :                                   Rp 45.000
c. Tray         :                                   Rp 13.500
d. bambu     :                                   Rp 20.000
e. plastik      :                                   Rp 10.000  +
                                                        Rp183.000

B.       Bahan                a. Benih       :                                   Rp 90.000
b. pupuk      :                                   Rp 15.000
c. lain 2       :                                   Rp100.000  +
                                                        Rp205.000
Total biaya                  Rp183.000 + Rp 205.000                   = Rp 385.000



Tidak ada komentar:

Posting Komentar